Limbah Anorganik Dan Contoh
Limbah Anorganik Padat
Seperti namanya, limbah ini merupakan limbah anorganik yang bersifat padat. Contohnya seperti potongan besi, aluminium, botol dan gelas kaca, melanin, dan plastik.
Mengirim ke Lembaga Pengelolaan Limbah
Nah, untuk limbah anorganik B3, kamu bisa menyingkirkan, mengumpulkannya sebelum kemudian mengirimkan pada Lembaga khusus yang memang bisa menangani limbah-limbah ini.
Sebab, ada penanganan khusus untuk limbah B3 yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
4 Contoh Limbah Industri dan Cara Mengatasinya yang Baik
Nah, itulah beberapa contoh limbah organik dan anorganik serta cara pemanfaatannya. Beberapa bisa kamu terapkan di rumah. Kira-kira, apa yang mau kamu coba?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
Sonora.ID - Limbah anorganik adalah salah satu jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai dan sumbernya bukan dari makhluk hidup.
Limbah anorganik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik.
Limbah lunak anorganik merupakan limbah yang bersifat lentur, lunak, dan mudah dibentuk. Sedangkan, limbah keras organik merupakan limbah yang mengandung bahan yang kuat sehingga tidak mudah untuk dihancurkan.
Limbah ini hanya dapat dihancurkan dengan menggunakan teknologi tertentu seperti dengan cara penghancuran, pemanasan atau pembakaran.
Dalam artikel ini pun kita akan membahas secara khusus mengenai contoh limbah keras anorganik dan pemanfaatannya menjadi kerajinan tangan.
Baca Juga: 30 Contoh Limbah Cair di Lingkungan Sekitar, Apa Saja Ya?
Contoh Limbah Keras Anorganik
Contoh limbah keras anorganik di antaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Pemanfaatannya Menjadi Kerajinan Tangan
13 Desember 2024 22:30 WIB
13 Desember 2024 18:57 WIB
13 Desember 2024 18:20 WIB
13 Desember 2024 18:15 WIB
Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Limbah anorganik sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup. Sementara, arti dari limbah itu sendiri adalah sisa produksi atau buangan yang tidak terpakai dari hasil kegiatan manusia ataupun alam.
Dikutip dari modul Prakarya Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII bertajuk "Limbah Bernilai" oleh Yenti Rokhmulyenti, S.Pi dan Suci Paresti, berdasarkan senyawanya, limbah dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni limbah organik, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).
Kebalikan dari anorganik, limbah organik merupakan limbah yang sifatnya dapat mudah membusuk (bisa terurai), seperti sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan manusia, daun-daunan, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan limbah B3 adalah kelompok limbah yang mengandung bahan atau senyawa yang dapat membahayakan, lingkungan dan juga mengganggu kesehatan keberlangsungan makhluk hidup.
Contoh Limbah Anorganik dan Pemanfaatannya
Salah satu ciri dari limbah anorganik ini adalah bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali menjadi barang baru.
Berikut adalah contoh-contoh limbah organik serta cara pemanfaatannya menjadi produk berguna:
Limbah plastik dapat ditemukan hampir di semua tempat termasuk di rumah. Tumpukkan dari limbah plastik ini bisa dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai lebih. Contohnya, limbah plastik bisa didaur ulang menjadi lampu hias.
Pembuatan dari lampu hias ini cukup mudah yakni hanya dengan menggunting bagian botol bekas, lalu sisanya dapat dikreasikan menurut selera.
Produk lain hasil pemanfaatan limbah plastik ini adalah tas atau dompet yang terbuat dari plastik bekas kopi, mainan anak yang terbuat dari botol plastik, atau anyaman yang terbuat dari kumpulan sedotan plastik.
Pemanfaatan limbah logam memang tidak semudah limbah lainnya karena tidak bisa dirangkai dengan mudah.
Akan tetapi, limbah logam ini jika pemanfaatan bisa dikreasikan menjadi produk berguna maka harga jualnya bisa lebih sangat tinggi.
Limbah logam bisa diolah kembali menjadi bahan baku untuk membuat bangunan.
Sederhananya, logam yang menumpuk sebagai sisa dari produksi sebuah pabrik bisa dimanfaatkan untuk properti di rumah atau peralatan dapur.
Limbah kaca biasanya diolah kembali menjadi kerajinan berupa hiasan atau mozaik. Limbah kaca dengan warna yang beragam akan lebih indah dijadikan hiasan mozaik untuk dipajang di rumah.
Bahkan, kerajinan mozaik ini dapat memiliki harga jual yang tinggi jika diekspor ke luar negeri.
Selain kerajinan mozaik, limbah kaca dapat didaur menjadi figura, cermin, vas bunga, guci, tempat sabun, tempat tisu, kaligrafi, dan lainnya.
Produk dari limbah kaca ini dapat membuka peluang bisnis yang cukup menjanjikan loh.
4 Contoh Isu-isu Global yang Terjadi di Masa Kini, Sudah Tahu?
Limbah kertas pun merupakan limbah yang mudah ditemukan bahkan di rumah sekali pun. Macam-macam olahan dari limbah ini bisa dibuat misalnya untuk pembungkus makanan.
Saat ini sudah banyak digunakan kertas bekas sebagai bungkus makanan yang dipakai oleh para pedagang kaki lima.
Selain itu, kertas ini juga bisa didaur ulang menjadi kertas baru dengan tekstur yang lebih kasar.
Kertas tersebut nantinya bisa dijadikan kertas hiasan ketika membuat bullet journal. Pemanfaatan limbah kertas ini juga bisa diolah kembali menjadi mainan anak.
Limbah kaleng bisa diperoleh dari bekas konsumsi kaleng susu atau kaleng sarden. Bekas-bekas kaleng tersebut bisa diolah dan dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna misalnya seperti pot bunga.
Agar bisa diperjual belikan, kaleng bisa diolah menjadi mainan-mainan anak seperti kapal-kapalan atau mainan lainnya sesuai dengan kreativitas pengrajin.
Kemudian, pengrajin bisa memberikan cat warna untuk menutupi label dan sebagai penambah daya tarik pembeli.
Dampak Negatif apabila Membakar Limbah Anorganik
Membakar limbah anorganik itu sama saja memancing pencemaran udara. Kemudian, asap yang akan dihasilkan dari pembakaran limbah tersebut dapat mengancam kesehatan, seperti kesehatan bagi paru-paru juga jantung. Hal itu karena berbagai polutan yang terdapat pada limbah anorganik tersebut akan membahayakan dan mengancam kesehatan karena adanya kandungan atau unsur beracun.
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.
Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.
Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.
Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.
Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.
Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.
Limbah Anorganik berupa Kaleng
Limbah kaleng adalah salah satu jenis limbah yang tidak dapat terurai meskipun sudah menjadi limbah selama ratusan, bahkan ribuan tahun sekalipun. Oleh sebab itu, sedapat mungkin kita memanfaatkan limbah anorganik kaleng sebagai bahan daur ulang agar kuantitas sampah tidak terus melonjak.
Cara sederhananya, yaitu dengan memanfaatkan kaleng bekas minuman, cat, ataupun makanan sebagai pot bunga ataupun media untuk menyimpan barang lainnya.
Apa itu Limbah Anorganik?
Ilustrasi Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah semacam sampah atau sisa bahan yang tidak mudah membusuk yang lazimnya bukan bermula dari hewan dan tumbuhan. Limbah anorganik dapat berupa plastik, botol beling atau kaca, kaleng, kertas, dan pembungkus makanan lainnya.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar limbah anorganik tidaklah dapat mengurai dengan alami. Semisal pun ada yang dapat diurai secara alami, limbah itu akan memakan waktu yang cenderung lebih lama apabila dibandingkan dengan limbah organik.
Bahayanya, apabila limbah anorganik dibiarkan menumpuk begitu saja, hal itu berdampak munculnya berbagai penyakit, seperti kolera dan diare. Tak hanya itu, berbagai pencemaran lingkungan juga bisa terjadi, seperti pencemaran tanah dan air.
Berdasarkan jenisnya, limbah anorganik dibagi menjadi tiga, yaitu limbah anorganik padat, limbah anorganik cair, dan limbah anorganik gas. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai ketiga jenis limbah anorganik tersebut, simak penjelasan di bawah ini.
Contoh Limbah Anorganik
Berikut beberapa contoh dari limbah anorganik, di antaranya.
Buku Ajar Pencemaran Laut
Belakangan ini dunia diributkan oleh adanya polutan plastik dan bahan cemar minyak bumi di laut. Juga adanya polutan radioaktif dan polusi udara.
Pengetahuan tentang ancaman keteledoran manusia, perlu di transfer ilmunya kepada mahasiswa sebagai tumpuan harapan pemimpin bangsa ke depan. Dengan buku ini diharapkan mampu memberikan wawasan terkait permasalahan yang terjadi di lingkungan, terutama masalah pencemaran laut.
Tidak mudah dihancurkan mikroba di tanah
Jangan kaget bila kamu pernah menemukan limbah anorganik dari puluhan atau ratusan tahun lalu.
Hal ini dikarenakan limbah anorganik sulit untuk dihancurkan mikroba di tanah sehingga tidak mudah mengendap.
Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.