Turnover Basket Adalah

Turnover Basket Adalah

Pertanyaan yang Sering Diajukan (Q&A)

Bagaimana jika total asset turnover tinggi?

Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi yang baik dalam penggunaan aset perusahaan.

Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.

ring-basket.com -- Dalam sebuah pertandingan, kadang komentator menyebutkan turnover atau ada statistik pertandingan yang menyebutkan jumlah turnover yang dilakukan seorang pemain yang membuat timnya mengalami kerugian.

Turnover  dalam bola basket adalah setiap kali tim kehilangan penguasaan bola dan tim lain memperoleh penguasaan bola. Hal ini terjadi dalam berbagai cara, secara umum baik itu terjadi melalui pertahanan yang efektif atau kesalahan ofensif.

Pada situasi tersebut pemain yang kehilangan bola akan dinyatakan dan melakukan Turnover. Jika setelah turnover pemain lawan yang mendapat bola akan dinyatakan membuat sebuah Steal.

Kehilangan penguasaan bola atau turnover bisa terjadi karena efektivitas pertahanan atau kesalahan saat menyerang. Akibat terjadinya turnover menyebabkan perpindahan penguasaan bola :

Jika turnover terjadi karena foul atau violation, atau bola keluar lapangan (bola terakhir menyentuh rekan atau pemain itu sendiri sebelum keluar). Semua ini membuat perpindahan penguasaan bola / turnover dengan bola mati sehingga harus akan diberikan lemparan ke dalam / jump ball / atau free throw.

Tidak semua turnovver menyebabkan lawan mendapatkan bola mati. Rebound dan steal, adalah conth dimana terjadi turnover namun pertandingan tetap berlanjut (bola hidup).

Pada dasarnya, sebuah tim mengalami turnover karena beberapa hal berikut  sekaligus penjelasannya.

Garis batas pada lapangan bola basket adalah garis samping dan garis pangkal. Jika seorang pemain menginjak atau melewati garis batas ini dengan bola, dia berada di luar batas. Melangkah di luar batas menghasilkan turnover. Setelah seorang pemain keluar lapangan, tim lain harus memasukkan bola ke dalam permainan dengan lemparan ke dalam.

Rebound adalah ketika seorang pemain menangkap bola setelah upaya tembakan meleset dari jaring. Rebound dapat terjadi di luar papan atau di udara dengan bola udara. Rebound dianggap sebagai turnover karena penguasaan bola berubah, tetapi bola tetap hidup. Ada juga yang menyebut rebound bukanlah turnover, karena bola telah sempat dilesatkan. Sehingga tidak masuk ke dalam statistik turnover. Namun sebenarnya, jika terjadi perubahan penguasaan bola, pada saat itu diangggap turnover.

Steal dalah ketika pemain bertahan mengambil bola baik dari umpan yang dicegat atau dengan menggesekkan bola keluar dari tangan penggiring. Setelah steal, bola tetap hidup dan permainan berlanjut. Steal adalah bagian besar dari permainan, karena pertahanan yang baik unggul dalam mengambil bola dari lawan. Pertahanan dapat memaksa turnovers dengan menggunakan pertahanan yang lebih menekan, pengaturan perangkap, dan menggunakan tangan aktif.

Sebuah pelanggaran adalah pergantian yang terjadi ketika seorang pemain menghalangi pemain lawan di lapangan secara verbal atau fisik. Ada banyak pelanggaran dalam bola basket seputar penembakan, perilaku tidak sportif, dan kontak fisik. Berikut adalah jenis-jenis pelanggaran dalam permainan bola basket:

Saat terjadi pelanggaran violation, bisa juga disebut turnover. Kesalahan karena violation membuat penguasaan bola berpindah, membuat lawan kadang mendapatkan lemparan bebas (free throw). Beberapa pelanggaran violastion yang bisa menyebabkan turnover :

Adakalanya perusahaan telanjur membeli aset, tetapi tidak digunakan secara maksimal. Padahal, semakin efisien perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan asetnya, maka akan semakin tinggi penghasilan yang didapatkan. Nah, untuk melihat bagaimana perusahaan memaksimalkan asetnya dapat dilihat melalui asset turnover ratio.

Cara Hitung Total Asset Turnover

Kamu dapat menghitung total asset turnover dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Total asset turnover = Pendapatan bersih / Rata-rata total aset

Misalkan Pendapatan Bersih ABC Company dalam setahun adalah $1.000.000 dan Total Asetnya adalah $500.000.000.

Total Asset Turnover = $1.000.000 / $500.000.000

Total Asset Turnover = 0,002

Dalam contoh ini, Total Asset Turnover ABC Company adalah 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan $0,002 pendapatan untuk setiap $1 aset yang dimiliki.

Perlu dipahami bahwa setiap industri memiliki standar nilai total asset turnover yang berbeda-beda. Nilai perputaran total asetnya untuk menghasilkan sebuah perusahaan diharapi mendekati atau sama dengan nilai standar industrinya.

Bila deviasi nilai total asset turnover suatu perusahaan terlalu jauh dari standar industrinya, maka investor harus menganalisanya terlebih dahulu sebelum meletakkan dananya pada perusahaan tersebut.

Selain berinvestasi pada saham, kamu juga bisa menggunakan forex sebagai instrumen investasi. Percayakan pada broker forex terpercaya seperti HSB. Di sini, kamu bisa membuat akun demo untuk melatih pengetahuan. Kamu juga bisa langsung terjun dengan akun live yang mudah untuk di buat.

Selain itu, HSB menjamin tidak ada kecurangan sistem karena menyediakan fasilitas CITRA, sehingga investor dapat melihat setiap transaksi mereka secara langsung. HSB dikembangkan dengan menyesuaikan keuntungan nasabah, sehingga kamu bisa menikmati penawaran komisi trading terendah dengan service yang terbaik. Tunggu apalagi, download aplikasinya dan registrasikan akun tradingmu sekarang juga!

Apa yang dimaksud dengan total asset turnover?

Total Asset Turnover adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana suatu perusahaan dapat menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Kenapa menggunakan total asset turnover?

Total Asset Turnover digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Dengan membandingkan rasio antara perusahaan dalam industri yang sama, dapat menilai kinerja relatif perusahaan.

Evaluasi Fundamental

Total Asset Turnover merupakan salah satu indikator fundamental yang digunakan investor untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Jika perusahaan memiliki Total Asset Turnover yang baik, ini dapat mencerminkan efisiensi operasional dan manajemen yang baik. Penilaian positif terhadap fundamental perusahaan dapat berkontribusi pada kenaikan harga saham.

Apa Dampak Total Asset Turnover pada Harga Saham?

Total Asset Turnover adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Dalam konteks harga saham, Total Asset Turnover dapat mempengaruhi harga saham secara tidak langsung melalui faktor-faktor berikut:

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Apa Itu Total Asset Turnover Ratio?

Total asset turnover atau perputaran total aset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang bisa dihasilkan dari setiap dana yang tertanam dalam total aset perusahaan. Hasil dari perhitungan rasio ini dapat digunakan sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan asetnya dalam menghasilkan penjualan dan meningkatkan pendapatan.

Adapun penggunaan aset ini dianggap maksimal atau tidak dapat dilihat dari laporan keuangan. Dalam hal ini, laporan keuangan mencerminkan data-data keuangan dari aktivitas perusahaan. Menganalisis laporan keuangan dapat membuat manajemen menemukan aktivitas bisnis yang paling memberi kontribusi kepada perusahaan.

Semakin tinggi rasio perputaran aset, maka semakin efisien pula perusahaan dalam mendatangkan pendapatan. Sebaliknya, semakin rendah penggunaan aset maka semakin dinilai tidak baik dalam memanfaatkan aset yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan yang memiliki aset melimpah namun tidak bernilai, akan kalah dengan perusahaan lain yang memiliki aset sedikit namun bermanfaat dan menjadi ladang pemasukan.